MEMBANGUN PONDASI RUMAH

on Tuesday, September 8, 2015
          Untuk mempunyai rumah yang kuat, kita harus mempersiapkan pondasi yang pas. mengingat, pondasi adalah bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah yang memiliki fungsi menyanggah atau memikul beban bangunan yang berada diatasnya. Dengan pondasi yang bagus, maka bangunan diatasnya akan lebih stabil dan lebih kokoh. maka dari itu untuk membangun rumah yang kuat dan kokoh kita harus teliti dalam pembuatan pondasi.
          Pondasi dibangun atas beberapa aspek. yaitu:

1. Kondisi tanah

          Pondasi adalah bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah. untuk membangun pondasi yang tepat, kita harus bisa mengidentifikasi tanah yang hendak dibangun rumah di atasnya. berikut beberapa kondisi tanah dan pondasi yang cocok untuk dibangun:

a.  Tanah yang kuat dan stabil.
untuk tanah seperti ini, kita tidak perlu repot-repot memperdalam dan memperkuat pondasi kita, karena kita bisa berhemat untuk itu. karena jika sebuah area dengan tanah yang stabil dan kuat (tidak mudah turun dan gembur) maka keberadaan pondasi sudah diwakili oleh tanah tersebut. Tetapi tetap perlu dibangunkan pondasi agar lebih kuat lagi tentunya.

b. Tanah yang labil.
untuk tanah yang seperti ini tentu membutuhkan pondasi yang kuat, bahkan kita perlu benar-benar memperhitungkan jenis pondasi yang akan kita pakai. karena sekali lagi, pondasi harus dibangun dengan hati-hati sekali.

2. Bobot dan Jenis bangunan
             
           Membangun pondasi harus cocok dengan bobot dan jenis bangunan yang akan dibangun. ini berkaitan dengan efesiensi dan hidup hemat juga. berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. bangunan lantai satu/ rumah sederhana
Tentu untuk membangun rumah yang sederhana atau bangunan yang keci dan hanya satu lantai, kita tidak perlu menyiapkan pondasi yang terlalu kuat. cukup saja bagi kita pondasi dangkal dan sederhana. 
b. bangunan bertingkat
untuk bangunan bertingkat kita membutuhkan berkali-kali lipat kekuatan pondasi. maka ketika kita berniat untuk meninggikan bangunan rumah kita kelak, kita harus menyiapkan pondasi yang kuat terlebih dahulu
c. rumah panggung atau rumah yang di atas air.
tentu unutk jenis yang seperti ini kita harus lebih mempersiapkan pondasi yang pas. apalagi rumah yang berada diatas air, maka harus memiliki pondasi yang tanah dengan arus air dan tidak mudah bergeser.
d. untuk rumah daerah banjir.
juga perlu dipertimbangkan daerah rumah kita, jika sekiranya daerah itu terbiasa ada genangan air, maka siapkanlah pondasi yang tinggi agar rumah kita nanti terhindar dari banjir.

3. Jenis-Jenis pondasi

          Secara umum terdapat dua macam pondasi, Yaitu:
a. Pondasi Dangkal : dipakai untuk bangunan bertanah keras atau bangunan-bangunan sederhana. 
b. Pondasi Dalam : dipakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan berbentang lebar (memiliki jarak kedalaman lebih dari 6 meter), dan bangunan bertingkat.
jika ingin mengetahui lebih banyak tentang pondasi bisa lihat link berikut: jenis-jenis pondasi secara global.

Mencari tukang dan kuli bangunan

on Friday, September 4, 2015

           Pada postingan sebelumnya, saya telah memaparkan sedikit tentang denah rumah. dan pada artikel kali ini saya akan memaparkan beberapa hal terkait dengan proses pembangunan rumah. yang pertama kali harus deal adalah menemukan tukang dan kuli. saya kira ini adalah hal yang amat penting. jika kita salah memilih tukang, kita bisa mendapatkan banyak kerugian. diantaranya:

1. Tukang yang kerjanya tidak bagus
        Ini akan berakibat fatal, karena rumah yang kita tempati bisa jadi dibuat dengan asal dan akhirnya jauh dari rasa aman. selain itu, hal ini juga berkaitan dengan kualitas hasil pekerjaan yang mereka lakukan. terkadang jika seorang tukang bekerja asal-asalan, tembok atau keramik jadi tidak rata dan tidak rapi sehingga tidak enak untuk dilihat.

2. Tukang yang tidak amanah
         Jika tukang yang kita pekerjakan bukan orang yang amanah, maka kemungkinan besar juga bangunan kita menjadi tidak kuat. karena biasanya tukang-tukan yang tidak amanah akan mengurangi porsi semen atau hal lainnya untuk mereka ambil dan jual sendiri.

            Langsung saja saya paparkan beberapa tips untuk mengenai tukang dan kilu bangunan.

1. Tukang yang sudah terkenal bagusnya
         Untuk mendapatkan tukang yang baik, sebaiknya kita mulai bertanya dan mencari informasi dari tetangga atau teman kita. biasanya dari hasil bertanya ini kita bisa mendapatkan kesimpulan tukang yang mana yang cocok dengan kita. tapi kita harus jeli dalam mencari informasi, bisa jadi ada tukang yang lebih bagus lagi dari yang sudah kita tetapkan.

2. Tarif tukang dan kuli yang pas
              Baik, untuk menemukan tarif yang pas, kita bisa gunakan cara seperti diatas. tetapi untuk tarif, ada hal yang lebih penting untuk dipertimbangkan. ini berkaitan dengan sistem pembayaran yaitu:

a. Sistem harian
      Maksudnya, kita membayar tukang dengan harga per hari. jam kerja mulai jam 8 sampai               jam 3 sore. untuk saat ini yang paling murah untuk daerah jember adalah 75 ribu untuk tukang dan 60 ribu untuk kuli per hari. dan ini sudah termasuk ongkos makan. jadi kita tidak perlu lagi repot-repot menyiapkan makan siang untuk tukang. sistem ini cukup nyaman, tetapi terhitung mahal. kelemahannya, sistem ini tidak cocok untuk musim hujan, karena dengan begitu jam kerja tukang menjadi lebih pendek. dan sistem ini juga tidak cocok untuk perkerjaan yang tidak ditungguin, karena bisa jadi tukang berlambat-lambat kerja atau masuk siang atau pulang lebih awal sehingga mereka mendapatkan jatah hari yang tambah lama.

b. sistem borong kerja
     Maksudnya, kita diberikan harga oleh tukang untuk melakukan pekerjaan se;ama jangka                      waktu yang sesuai pembayaran. misalnya kita membayar 10 juta untuk pembangunan dapur selama 10 hari. tetapi pembayaran ini hanya berkaitan dengan kerja saja, kita tetap dibebani biaya bahan bangunan, dan biasanya bahan sisa adalah milik kita dan kita bisa menjualnya atau menyimpannya. kelemahannya, kita menjadi kerepotan mengontrol bahan yang sudah atau hampir habis. atau tukang bisa mebuang-buang atau malah mencuri sisa bahan yang kita punya. 

c. Sistem borong meteran
     Sistem pembayaran yang diminta tukang adalah per meter persegi bangunan yang mereka  kerjakan per upah. jadi kita tinggal menghitung dan mengkalikan dengan luas bangunan 

d. Sistem borong penuh
        tukang memberi harga penuh untuk kerja dan bahan yang mereka gunakan. jadi kita tinggal menunggu bangunan kita selesai dan siap ditempati.  tetepi, sistem ini juga ada kelemahannya, yaitu, tukang bisa saja menggunakan bahan yang tidak sesuai porsinya, karena bahan sisa adalah hak mereka, tentu mereka lebih suka menyisakan bahan dari pada menghabiskannya untuk rumah kita.

semoga bermanfaat...

Mulai dengan Denah Rumah

on Tuesday, September 1, 2015
      Di postingan yang lalu, saya telah uraikan beberapa cara mendapatkan rumah. Pada tulisan saya kali ini, saya akan memaparkan sedikit tentang persiapan membangun rumah. Tentunya bagi kawan-kawan semua yang sudah punya tanah, atau bagi kawan-kawan yang meskipun belum ada tanah tapi mempunyai rencana untuk mempunyai rumah. 

       Setelah kita mendapatkan lahan, kita bisa mulai merencanakan pembangunan rumah kita. Kita bisa leluasa membentuk bangunan rumah kita sesuai imajinasi kita, dan yang paling penting adalah memprioritaskan kenyamanan kita, mengingat rumah ini adalah tempat tinggal kita yang bisa jadi akan kita tempati seumur hidup kita. Langkah berikutnya adalah membuat denah rumah yang akan kita bangun. Untuk membuat denah rumah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1.  Luas lahan yang kita miliki

          Hal pertama yang penting untuk diperhatikan adalah luas lahan yang kita miliki. Luas lahan akan memberikan kita gambaran tentang luas bangunan rumah yang akan kita bangun. ini juga bisa sebagai acuan awal untuk menentukan porsi ruang yang kita butuhkan di rumah kita. Misalnya, seberapa luas halaman depan atau halaman belakang rumah kita.

2. Bangunan lain yang berada di sekitar lahan kita

             Bentuk dan tinggi bangunan lain di sekitar lahan rumah kita perlu diperhatikan. Hal ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan rumah kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan. misalnya, rumah tetangga sebelah berlantai 2, maka kita harus merancang rumah kita agar aktivitas di dalam rumah kita tidak terlihat dari rumah tetangga.

3. Kriteria ruang yang kita inginkan

            Idealnya, setiap orang akan memilih membangun rumah yang besar dengan banyak ruangan dengan fungsinya masing-masing. akan tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan kelebihan seperti ini. bagaimana jika kita hanya memiliki lahan yang terbatas. kita harus bisa memilah-milah ruang apa saja yang kita butuhkan dengan luas yang seperti apa agar lahan yang kita punya cukup. misalnya, jumlah kamar tidur, luas ruang tamu, perlunya ruang televisi, ruang kerja, halaman depan ata halaman belakang. 

4. Faktor privasi

             Seperti yang saya jelaskan tadi, bahwa rumah dengan segala ruangnya yang kita ingin bangun harus aman dan nyaman dari lingkungan luar. Apalagi, sebuah rumah adalah tempat berlindung dari dunia luar bagi kita. Misalnya, bagaimana kita menjadikan halaman belakang hanya untuk keluarga saja atau bagaimana kita menempatkan tempat jemuran pakaian agar tidak mudah dijangkau oleh orang lain.

5. Cara membuat denah

             untuk cara membuat denah, kita tidak perlu susah-susah pergi mencari arsitek handal. modal yang paling minim adalah sediakan pensil dan kertas untuk menggambar denah yang kita mau. Tapi juga kalau mau lebih keren, kita juga bisa menggunakan software dessain rumah gratisan yang banyak tersebar di internet. dan kalau memang ingin rumah yang sempurna dengan segala perhitungannya, ya cari saja seorang arsitek. 

             thank you