Mencari tukang dan kuli bangunan

on Friday, September 4, 2015

           Pada postingan sebelumnya, saya telah memaparkan sedikit tentang denah rumah. dan pada artikel kali ini saya akan memaparkan beberapa hal terkait dengan proses pembangunan rumah. yang pertama kali harus deal adalah menemukan tukang dan kuli. saya kira ini adalah hal yang amat penting. jika kita salah memilih tukang, kita bisa mendapatkan banyak kerugian. diantaranya:

1. Tukang yang kerjanya tidak bagus
        Ini akan berakibat fatal, karena rumah yang kita tempati bisa jadi dibuat dengan asal dan akhirnya jauh dari rasa aman. selain itu, hal ini juga berkaitan dengan kualitas hasil pekerjaan yang mereka lakukan. terkadang jika seorang tukang bekerja asal-asalan, tembok atau keramik jadi tidak rata dan tidak rapi sehingga tidak enak untuk dilihat.

2. Tukang yang tidak amanah
         Jika tukang yang kita pekerjakan bukan orang yang amanah, maka kemungkinan besar juga bangunan kita menjadi tidak kuat. karena biasanya tukang-tukan yang tidak amanah akan mengurangi porsi semen atau hal lainnya untuk mereka ambil dan jual sendiri.

            Langsung saja saya paparkan beberapa tips untuk mengenai tukang dan kilu bangunan.

1. Tukang yang sudah terkenal bagusnya
         Untuk mendapatkan tukang yang baik, sebaiknya kita mulai bertanya dan mencari informasi dari tetangga atau teman kita. biasanya dari hasil bertanya ini kita bisa mendapatkan kesimpulan tukang yang mana yang cocok dengan kita. tapi kita harus jeli dalam mencari informasi, bisa jadi ada tukang yang lebih bagus lagi dari yang sudah kita tetapkan.

2. Tarif tukang dan kuli yang pas
              Baik, untuk menemukan tarif yang pas, kita bisa gunakan cara seperti diatas. tetapi untuk tarif, ada hal yang lebih penting untuk dipertimbangkan. ini berkaitan dengan sistem pembayaran yaitu:

a. Sistem harian
      Maksudnya, kita membayar tukang dengan harga per hari. jam kerja mulai jam 8 sampai               jam 3 sore. untuk saat ini yang paling murah untuk daerah jember adalah 75 ribu untuk tukang dan 60 ribu untuk kuli per hari. dan ini sudah termasuk ongkos makan. jadi kita tidak perlu lagi repot-repot menyiapkan makan siang untuk tukang. sistem ini cukup nyaman, tetapi terhitung mahal. kelemahannya, sistem ini tidak cocok untuk musim hujan, karena dengan begitu jam kerja tukang menjadi lebih pendek. dan sistem ini juga tidak cocok untuk perkerjaan yang tidak ditungguin, karena bisa jadi tukang berlambat-lambat kerja atau masuk siang atau pulang lebih awal sehingga mereka mendapatkan jatah hari yang tambah lama.

b. sistem borong kerja
     Maksudnya, kita diberikan harga oleh tukang untuk melakukan pekerjaan se;ama jangka                      waktu yang sesuai pembayaran. misalnya kita membayar 10 juta untuk pembangunan dapur selama 10 hari. tetapi pembayaran ini hanya berkaitan dengan kerja saja, kita tetap dibebani biaya bahan bangunan, dan biasanya bahan sisa adalah milik kita dan kita bisa menjualnya atau menyimpannya. kelemahannya, kita menjadi kerepotan mengontrol bahan yang sudah atau hampir habis. atau tukang bisa mebuang-buang atau malah mencuri sisa bahan yang kita punya. 

c. Sistem borong meteran
     Sistem pembayaran yang diminta tukang adalah per meter persegi bangunan yang mereka  kerjakan per upah. jadi kita tinggal menghitung dan mengkalikan dengan luas bangunan 

d. Sistem borong penuh
        tukang memberi harga penuh untuk kerja dan bahan yang mereka gunakan. jadi kita tinggal menunggu bangunan kita selesai dan siap ditempati.  tetepi, sistem ini juga ada kelemahannya, yaitu, tukang bisa saja menggunakan bahan yang tidak sesuai porsinya, karena bahan sisa adalah hak mereka, tentu mereka lebih suka menyisakan bahan dari pada menghabiskannya untuk rumah kita.

semoga bermanfaat...

0 comments:

Post a Comment